Apa sih yang kamu ketahui tentang Garut? Dodol Garut? Swiss van Java? Atau bahkan malah desas desus bahwa Garut itu kota Illuminati? Kali ini kita akan membahas salah satu kota wisata yang ada di Indonesia, yaitu Garut. Dilansir dari instagram seorang travel blogger tanah air yaitu @catatanbackpacker, ini dia menurutnya tentang kota Garut.
Kota Garut Sejuta Wisata Menarik
Garut sebenarnya banyak memiliki objek wisata yang menarik. Tak hanya desa wisata, ternyata Garut juga banyak memiliki keunikan lainnya. Seperti kerajinan batik Garut dan objek wisata Candi Cangkuang. Batik memang tidak bisa dipisahkan dari budaya dan tradisi di Tanah Air. Hampir setiap daerah memiliki batiknya masing-masing dengan motif yang bermakna.
Garut juga memiliki Batik yang sering disebut Batik Garutan. Motif batik Garutan sih katanya terinspirasi dari alam, misalnya flora dan fauna. Contohnya adalah motif Lereng Kangkung, motif Cupat Mangu, dan motif Bulu Hayam. Harga batik tulis Garut juga lumayan bisa mencapai jutaan karena proses pembuatannya semua manual tanpa mesin sama sekali.
Candi Cangkuang Terletak di Kota Garut
Mungkin kalau Batik Garut sebagian sudah tahu, tapi bagaimana dengan Candi Cangkuang? Jujur saya juga baru mengetahui tentang Candi Cangkuang, yaitu Candi yang dibangun sekitar abad ke delapan. Lokasinya cukup unik karena berada di pulau kecil yang berada di tengah Situ Cangkuang. Nah ada satu keunikan di sini, saat ditemukan pada tahun 1960an ternyata candi ini merupakan candi peninggalan agama Hindu, tetapi disamping candi terdapat makam dari Embah Dalem Arief Muhammad, penyebar pertama agama Islam di kota Garut. Lalu di sekitar makam juga ada satu desa yang bernama Kampung Pulo. Kampung ini sendiri katanya sih isinya keturunan dari Embah Dalem sendiri, dan ada aturan bahwa rumah di Kampung ini tidak boleh ditambah, maksimal enam rumah dan satu musola. Enam rumah untuk anak perempuan, dan satu musola untuk anak laki-laki.
Udah kangen jalan-jalan nggak sih? Udah sekarang fokus dulu yuk, semoga setelah pandemi ini berakhir kita semua segera bisa berwisata kembali. Dengan berwisata domestik, tentunya kita membantu untuk memutar roda perekonomian masyarakat setempat. Yang penting tetap ikuti protokol kesehatan, stay safe, and stay healthy!