Semua Orang Memiliki Trauma Dan Kisah Di Balik Itu

Semua Orang Memiliki Trauma Dan Kisah Di Balik Itu

Semua orang rasanya pernah mengalami masa sulit. Pernah mengalami masa yang tidak mengenakkan. Dan di antaranya ada yang meninggalkan jejak. Diantaranya ada yang meninggalkan kesan tersendiri. Sehingga ada beberapa orang yang mengalami trauma dari kisah-kisah tersebut. Dan itu tidak bisa disalahkan. Karena marah pun juga sudah tidak ada gunanya, karena semua sudah terjadi. Satu-satunya cara adalah menerima, dan hadapi itu.

Semua Orang Memiliki Trauma Dan Kisah Di Balik Itu

Dari setiap kisah atau pengalaman yang kita lewati yang kita alami, ada beberapa yang memberikan kesan yang baik ada juga yang memberikan kesan yang buruk. Sehingga ada beberapa di antaranya akan terus kita ingat dan kita kenang. Karena saking berarti nya atau saking besarnya arti dari moment tersebut. Jadi jangan pernah meremehkan akan sebuah kenangan atau peristiwa dari seseorang. Karena bisa jadi itu adalah turning poin seseorang bisa berubah menjadi seperti ini. Karena kita tidak pernah tahu.  Dan kadang ada beberapa orang datang dalam kehidupan kita memberikan kesan dan trauma lalu pergi.

Tapi kita tidak bisa menyalahkan itu, tidak bisa menyesali itu. Anggap itu sebagai pelajaran yang berharga yang tidak dapat kalian temukan di tempat lain. Dan beberapa pengalaman buruk itu meninggalkan jejak dengan traima pada diri kita. Dan itu bisa berasal dari mana saja. Entah dari orang atau kejadian, sehingga membuat kita sangat trauma akan itu. Membuat kita sangat anti atau takut jika bertemu seseorang, atau berada di suatu keadaan. Karena itu akan membuat kita ketakutan, dan bahkan bisa membuat panic attack. Misalnya saya pribadi, yang dulunya ingin menjadi dokter. Saya senang merawat, saya senang dengan anak kecil, saya senang membantu, dan saya senang dengan semua proses di dalam tubuh.

Sehingga saya dari dulu ingin menjadi dokter, dan ingin membuat rumah sakit gratis untuk orang-orang. Memberikan pengobatan gratis. Tapi semenjak papa meninggal, dengan hanya 3 hari di rawat di rumah sakit, sehari di ruang inap, dan 2 hari di ruang ugd. Dan rasanya sangat cepat. Dan semenjak itu saya trauma dengan rumah sakit. Takut dan tidak suka berurusan dengan rumah sakit atau dokter.